Kamis, 09 Maret 2017


˗ˏˋP E N Y A K I T   H E M A T U R I A ˊˎ˗


Apakah kalian pernah mendengar penyakit hematuria? Apakah penyakit hematuria itu? Gejala apa saja yang diakibatkan dari penyakit ini? Bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? Semua itu akan terjawab pada penjelasan berikut.

PENGERTIAN
Hematuria adalah istilah medis yang menandakan adanya darah di dalam urine. Urine akan berubah warna menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan. Urine yang normal tidak mengandung darah sedikitpun, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi.

Penyakit ini dibedakan menjadi gross hematuria (adanya darah berwarna merah muda atau merah tua yang disertai penyumbatan darah) atau hematuria makroskopis, yang hanya dapat dideteksi melalui mikroskop atau uji urin.


Gross hematuria dapat dideteksi dengan mudah karena sebagian besar pasien langsung mencari pertolongan medis setelah menyadari warna urin yang tidak normal, namun pasien yang menderita hematuria mikroskopis biasanya tidak menyadari adanya hematuria sampai penyakit ini dideteksi dalam pemeriksaan kesehatan rutin atau pemeriksaan untuk keluhan kesehatan lainnya.

GEJALA
Tanda umum dari hematuria adalah urin yang berwarna merah muda, merah atau berwarna seperti cola – tanda adanya sel darah merah pada urin. Dibutuhkan darah dalam jumlah kecil untuk dapat menghasilkan urin berwarna merah, dan hal ini biasanya tidak disertai rasa sakit. Jika mendapati darah yang menggumpal pada urin, ini biasanya akan menimbulkan rasa sakit. Dalam banyak kasus, kencing berdarah terjadi tanpa disertai tanda atau gejala lainnya. Kandungan darah dalam urin juga ada yang hanya dapat ditemukan melalui mikroskop.

PENYEBAB
Dalam hematuria, ginjal ataupun bagian lain dari saluran kemih memungkinkan sel darah bocor ke dalam urin. Sejumlah masalah dapat menyebabkan kebocoran ini, termasuk:

  • Infeksi saluran kemih
Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Gejala lain selain hematuria adalah keinginan untuk terus buang air kecil, sakit dan sensasi rasa terbakar saat buang air kecil, dan urine yang beraroma kuat.
  • Infeksi ginjal
Gejala yang lainnya adalah demam dan juga sakit pada sisi punggung bagian bawah.
  • Batu ginjal
Jika batu cukup kecil, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi jika batu berukuran besar dan menghalangi salah satu saluran dari ginjal, akan menyebabkan sakit yang parah.
  • Pembengkakan kelenjar prostat
Kondisi yang umum ini tidak terkait dengan kanker prostat dan cenderung terjadi pada pria dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil dan sering buang air kecil.
  • Kanker prostat
Kondisi ini bisa disembuhkan jika diketahui dan ditangani sejak dini. Cenderung terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Perkembangan kondisi ini sangat perlahan.
  • Kanker kandung kemih
Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun.

  • Kanker ginjal
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang di atas usia 50 tahun. Kanker ini bisa disembuhkan apabila terdeteksi dan diobati sejak dini.
  • Peradangan pada uretra
Kondisi yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti klamidia, akibat terinfeksi bakteri klamidia.
  • Kelainan genetik
Anemia sel sabit adalah kerusakan hemoglobin sel darah karena faktor keturunan. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine. Selain anemia sel sabit, sindrom Alport juga bisa menyebabkan hematuria. Sindrom ini memengaruhi jaringan penyaring pada ginjal.
  • Obat-obatan
Obat anti kanker seperti cyclophosphamide dan penicillin bisa menyebabkan hematuria. Terkadang, kemunculan darah di urine juga bisa dipengaruhi oleh obat-obatan antikoagulan seperti aspirin dan obat pengencer darah seperti heparin.
  • Olahraga secara berlebihan
Kondisi ini mungkin jarang sekali terjadi dan tidak diketahui dengan pasti kenapa bisa menyebabkan terjadinya hematuria, tapi salah satu keterkaitannya adalah karena terjadi trauma pada kandung kemih yang mengalami dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berlebihan.


RESIKO
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk hematuria?
Ada banyak faktor risiko untuk hematuria, yaitu:
  • Anda berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki pembesaran kelenjar prostat
  • Anda mengalami peradangan ginjal akibat infeksi virus atau bakteri
  • Anda memiliki sejarah keluarga terhadap penyakit ginjal
  • Anda mengonsumsi aspirin, penawar rasa sakit nonsteroidal anti–inflammatory dan antibiotik dalam jangka panjang
  •  Anda melakukan aktivitas yang berat

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk hematuria?
  • Dokter sering kali menanyakan sejarah medis dan sejarah keluarga, serta gejala-gejala. Untuk menentukan penyebab adanya urin pada darah, tes-tes berikut dapat direkomendasi:
  • Tes urin: urinalisis dapat memeriksa adanya infeksi saluran kemih atau mineral yang menyebabkan batu ginjal
  • Phase–contrast microscopy untuk membantu mencari sumber perdarahan
  • Pemeriksaan pencitraan: dokter akan melakukan berbagai tes seperti X-ray, CT scan, MRI untuk mendiagnosis lebih lanjut
  • Sistoskopi: dokter akan menjahit selang tipis yang dilengkapi kamera pada kandung kemih untuk memeriksa adanya tanda-tanda penyakit pada kandung kemih dan uretra


-  



Pengobatan Hematuria
Perawatan tergantung pada hasil diagnosis, karena hematuria hanya merupakan pertanda, bukan penyakit utama. Selain itu, dokter dapat membantu meringankan gejala dengan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih.
Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani hematuria, terlebih jika gejalanya tidak serius. Untuk menangani kasus hematuria, umumnya dokter akan fokus menangani penyakit lain yang diduga menjadi penyebab munculnya hematuria, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penanganan itu dilakukan dengan cara:
  • Memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih,
  • Memberikan resep obat untuk meredakan pembengkakan prostat.
  • Melakukan shock wave therapy atau terapi gelombang kejut untuk memecahkan batu ginjal dan kandung kemih.



Jika dokter tidak menemukan penyebab utama hematuria, Anda akan diminta untuk melakukan tes urine dan dokter akan memantau kondisi tekanan darah Anda setiap tiga sampai enam bulan sekali. Agar terhindar dari hematuria, Anda harus mencegah beberapa penyakit yang berpotensi menyebabkan hematuria, di antaranya:
  • Batu ginjal
Agar terhindar dari penyakit batu ginjal, Anda disarankan agar meminum banyak air mineral, membatasi konsumsi garam, makanan yang mengandung protein dan oksalat seperti bayam.
  • Kanker ginjal
Untuk mencegah kanker ginjal, hentikan kebiasaan merokok, mengendalikan berat badan, mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur, rajin berolahraga, serta jauhkan diri dari paparan bahan kimia beracun.
  • Infeksi saluran kemih
Untuk mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih, usahakan agar mengonsumsi air mineral dan buang air kecil saat merasakan tekanan. Khusus untuk wanita, Anda wajib membersihkan organ vital dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan hindari penggunaan produk pembersih area kewanitaan karena justru bisa menyebabkan iritasi di organ vital Anda.
  • Kanker kandung kemih
Berhenti merokok, menghindari paparan bahan kimia, mengonsumsi banyak air mineral bisa membantu Anda dalam mengurangi risiko terkenda kanker kandung kemih.


Pencegahan Hematuria
Secara garis besar, hematuria tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa strategi pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko terjangkitnya penyakit yang menyebabkan hematuria, antara lain:
  • Infeksi saluran kemih
Untuk menurunkan risiko infeksi saluran kemih, minumlah air putih dalam jumlah yang mencukupi, tidak menahan kencing, serta membersihkan vagina dari arah depan ke belakang (anus) bagi para wanita.
  • Batu ginjal
Untuk mencegah terjadinya batu ginjal, perbanyak konsumsi air putih dan kurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, protein, dan oksalat seperti bayam dan talas.
  • Kanker kandung kemih
Hindari atau hentikan kebiasaan merkok, hindari paparan terhadap bahan-bahan kimia, serta minumlah air dalam jumlah banyak untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kandung kemih.
  • Kanker ginjal
Anda dapat mengurangi risiko untuk menderita kanker ginjal dengan cara menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok, menjaga berat badan agar tetap dalam batas normal, makan makanan yang bergizi, olahraga teratur, serta mengurangi paparan terhadap bahan-bahan kimia.



DAFTAR PUSTAKA
https://www.docdoc.com/id/info/condition/hematuria
http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/57_hematuria.html
http://www.alodokter.com/hematuria
https://hellosehat.com/penyakit/hematuria/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar